Perbedaan Hub, Router, Dan Switch
17.51
Diposting oleh Unknown
1.
Hub
Hub merupakan alat penghubung antar-user. Hub meneruskan seluruh paket data seperti : E-mail, dokumen, pengolah kata, spreadsheet, grafik, print request yang mereka terima melalui satu port dari satu workstation ke semua port yang tersisa. Hub juga sebuah perangkat keras yang sangat penting dalam jaringan komputer, Hub sangat mempengaruhi proses koneksi antar komputer, sehingga jika Hub mengalami kerusakan maka seluruh jaringan komputer akan terputus dan terganggu.
Hub berfungsi sebagai peragkat keras penerima
sinyal dari sebuah komputer dan merupakan titik pusat yang menghubungkan ke
seluruh komputer dalam jaringan tersebut. Hub juga berperan sebagai penguat
sinyal kabel UTP, konsentrator dan penyambung.
Berdasarkan fungsinya Hub dibedakan menjadi 2 macam yakni:
Hub Pasif yaitu hub yang
berfungsi sebagai pemisah atau pembagi jaringan, akan tetapi hub pasif tidak
melakukan penguatan sinyal sehingga hub ini tidak membutuhkan tenaga listrik
tambahan.
Hub Aktif yaitu hub yang berfungsi
sebagai penghubung jalur secara fisik dan penguat sinyal dalam jaringan, akan
tetapi hub aktif membutuhkan tenaga listrik tambahan untuk bisa bekerja.
Cara Kerjanya :
Ketika sebuah paket tiba di salah satu port, paket akan disalin ke
port-port yang lain di hub. Atau dengan kata lain hub hanya menyalin data ke
semua simpul yang terhubung ke hub. Hal ini menyebabkan unjuk kerja jaringan
akan lambat.
Hub dengan spesifikasi 10/100Mbps harus berbagi bandwidth dengan
masing-masing port. Jadi ketika hanya satu PC yang menggunakan, akan mendapat
akses bandwith yang maksimum yang tersedia. Namun, jika beberapa PC beroperasi
atau di gunakan pada jaringan tersebut, maka bandwidth akan dibagi kepada semua
PC, sehingga akan menurunkan kinerja jaringan.
2.
Router
Router adalah sebuah perangkat keras jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.
Router secara kasar banyak didefinisikan berfungsi
untuk membagi 2 Jaringan atau beberapa jaringan, namun sebenarnya Router adalah
perangkat jaringan yang digunakan untuk membagi protocol kepada anggota
jaringan yang lainnya, dengan adanya router maka sebuah protocol dapat
di-sharing kepada perangkat jaringan lain. Contoh aplikasinya adalah jika kita
ingin membagi IP Adress kepada anggota jaringan maka kita dapat menggunakan
router ini, ciri-ciri router adalah adanya fasilitas DHCP (Dynamic Host
Configuration Procotol), dengan mensetting DHCP, maka kita dapat membagi IP
Address, fasilitas lain dari Router adalah adanya NAT (Network Address
Translator) yang dapat memungkinkan suatu IP Address atau koneksi internet
disharing ke IP Address lain.
Cara Kerjanya :
Router bekerja dengan cara yang mirip dengan switch dan bridge.
Perbedaannya, router merupakan penyaring atau filter lalu lintas data.
Penyaringan dilakukan dengan menggunakan protocol tertentu. Router pada
dasarnya merupakan piranti pembagi jaringan secara logical bukan fisikal.
Router dapat memilih jalan alternatif yang terbaik (rute terbaik untuk
transportasi data) bila memang ada beberapa jalan untuk mencapai tujuan atau
bila salah satu jalan ke tempat tujuan terputus karena sesuatu hal. Router
bekerja pada lapisan physical, data link dan network layer, sehingga tidak
dapat digunakan sembarangan. Router umumnya paling tidak terhubung ke dua
jaringan, LAN atau WAN ke LAN dan jaringan dari ISP ( Internet Service
Provider). Beberapa modem DSL dan cable modem juga memiliki fungsi router yang
terintegrasi ke dalamnya sehingga memungkinkan beberapa komputer membentuk
jaringan dan langsung terhubung ke internet. Apabila hub, bridge dan switch
merupakan networking device maka router merupakan internetworking device.
3.
Switch
Switch lebih cerdas dibandungkan Hub. Switch melanjutkan paket data hanya
ke port penerima yang dituju. Menurut informasi dalam header paket, untuk
memisahkan transmisi dari port yang berbeda, switch membuat koneksi sementara
antara sumber dan tujuan, kemudia meneruskan koneksi setelah komunikasi data
berakhir.
Switch dan Hub memang kadang sulit dibedakan
karena memiliki kesamaan dalam segi fungsi umum dan jika dilihat secara fisik
hampir sama. Tapi sebenarnya Switch memiliki salah satu keunggulan yaitu dapat
mencegah terjadinya Collision (Tabrakan), maksud dari tabrakan di sini adalah
tabrakan data. Jadi, Switch dapat mencegah Collision ini karena Switch memiliki
fungsi meneruskan data dan jika salah satu node ingin mengirim data ke node
yang lain, dan ada node lagi yang ingin mengirim data. Switch akan memberikan
jalur pada keduannya, sehingga tidak akan terjadi Collision. Jadi, pengertian
dari Switch adalah Sebuah Networking Device yang berfungsi untuk menghubungkan
beberapa node dalam jaringan namun memiliki fungsi lain yaitu sebagai pencegah
Collision dengan cara memberi jalur aliran data masing-masing sesuai Port /
Collision Domain.
Jadi, jika menggunakan Switch setiap Client dapat melakukan Komunikasi data
tanpa adanya masalah Collision (Tabrakan) Data. Selain itu Semakin banyak port
yang tersedia pada switch, tidak akan mempengaruhi bandwidth yang tersedia
untuk setiap port. Ketika paket data dikirimkan melalui salah satu port pada
switch, maka pengiriman paket data tersebut tidak akan terlihat dan tidak
terkirim ke setiap port lainnya sehingga masing-masing port mempunyai bandwidth
yang penuh. Hal ini menyebabkan kecepatan pentransferan data lebih terjamin. Switch
dapat bekerja di Layer Data Link dan Layer Network, biasanya kecepatan Switch
yang sering digunakan adalah 10/100 Mbps.
Cara Kerjanya :
Ada dua arsitektur dasar yang digunakan yaitu: cut-through dan store and
forward.
Switch cut trough memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah
paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke
segmen tujuannya.
Sedangkan Switch store and forward merupakan kebalikan dari switch
cut-through. Switch ini menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum
meneruskannya ke tujuan dan untuk memeriksa satu paket memerlukan waktu, tetapi
ini memungkinkan switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan
mencegahnya agar tidak mengganggu jaringan.
Switch dengan spesifikasi 10/100Mbps akan mengalokasikan 10/100Mbps penuh
untuk setiap port nya. Jadi berapapun jumlah computer yang terhubung, pengguna
akan selalu memiliki bandwidth penuh.
This entry was posted on October 4, 2009 at 12:14 pm, and is filed under
. Follow any responses to this post through RSS. You can leave a response, or trackback from your own site.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar