Nama : Aditya Dwi Zakaria
JOBSHEET
Tentang Administrative Distance (AD)
Hari/Tanggal : Selasa, 24/01/2017
Kelas : XII TKJ2
SKSD :
No Jobsheet : 29


Pada suatu routing protokol memiliki struktur metrik dan algoritma yang berbeda dengan protokol yang lainnya. Pada jaringan dimana terdapat banyak routing protokol, maka pertukaran informasi routing dan kemampuan untuk memilih jalur terbaik sangatlah penting.

Administrative distance merupakan suatu fitur yang digunakan oleh router untuk menentukan pemilihan jalur terbaik jika terdapat dua atau lebih jalur menuju ke tujuan yang sama dari dua routing protokol yang berbeda. Administrative distance mendefinisikan reliability dari sebuah routing protokol. Setiap routing protokol mendapatkan prioritas berdasarkan nilai Administrative distance yang dmilikinya.

Pemilihan Jalur Terbaik
Administrative distance merupakan kriteria pertama yang digunakan router untuk menetukan routing protokol mana yang akan digunakan jika dua protokol menyediakan informasi routing untuk satu tujuan yang sama. Ini digunakan untuk mengukur tingkat ke-terpercayaan dari sumber informasi routing. Perlu diingat bahwa administrative distance hanya mempunyai local significant; dan tidak melakukan advertise dalam routing update.


 Note : Semakin kecil nilai administrative distance yang dimiliki, maka protokol tersebuak akan semakin dipercaya(dipilih).
Sebagai contoh; jika sebuah router menerima informasi routing dari dua buah protokol Open Shortest Path First (OSPF) yang memiliki nilai administrative distance 110 dan Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) yang memiliki nilai administrative distance 100, maka router akan memiliki menggunakan informasi routing yang dimiliki IGRP karena lebih terpercaya.

Jika link dari IGRP down, maka router secara otomatis akan menggunakan informasi routing dari OSPF sampai IGRP up kembali.

Tabel Nilai Default Administrative Distance
Route Source
Default Distance Value
Connected interface
0
Static route
1
EnhanceInterior Gateway Routing Protocol (EIGRP) summary route
5
Externa Border Gateway Protocol (BGP)
20
Internal EIGRP
90
IGRP
100
OSPF
110
Intermediate System-to-Intermediate System (IS-IS)
115
Routing Information Protocol (RIP)
120
Exterior Gateway Protocol (EGP)
140
On Demand Routing (ODR)
160
External EIGRP
170
Internal BGP
200
Unknown
255
 Note : Jika nilai administrative distance-nya 255, artinya route tidak mengenali source, sehingga route tidak akan diinstall dalam tabel routing.
Jika kita menggunakan route redistribution, maka kita harus melakukan modifikasi nilai administrative distance dari routing protokol yang digunakan sehingga bisa menentuka prioritas pemilihan. Sebagai contoh jika kita ingin routr menggunakan informasi pada RIP (AD 120) dari pada menggunakan informasi pada IGRP (AD 100) untuk tujuan yang sama, maka kita harus menaikkan nilai administrative distance pada IGRP diatas 120, atau dengan cara lain yakni menurunkan nilai administrative RIP lebih kecil daro 100.

Kita dapat melakukan modifikasi terhadap nilai administrative distance dari sebuah protokol dengan menggunakan perintah distance pada proses routing subconfiguration mode, command ini menetapkan jalur yang digunakan pada routing protokol tertentu. Proses ini secara umum digunakan ketika malakukan migrasi jaringan dari suatu routing protokol ke routing protokol yang lain, router/jalur yang digunakan paling akhir adalah yang memiliki nilai administrative distance terbesar. Perlu diingat bahwa bagaimanapun mengubah nilai administrative distance akan dapat menyebabkan routing loops dan black holes. Jadi harap berhati-hati jika kita ingin merubah nilai administrative distance.

Berikut diberikan contoh dimana dua router, R1 dan R2 terhubung menggunakan Ethernet. Loopback interface dari router juga melakukan advertice RIP dan IGRp pada kedua router. Terlihat bahwa IGRP lebih disukai dari pada RIP pada tabel routing karena nilai administrative distance-nya lebih kecil.

R1#show ip route

Gateway of last resort is not set

172.16.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C 172.16.1.0 is directly connected, Ethernet0
I 10.0.0.0/8 [100/1600] via 172.16.1.200, 00:00:01, Ethernet0
C 192.168.1.0/24 is directly connected, Loopback0

R2#show ip route

Gateway of last resort is not set

172.16.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C 172.16.1.0 is directly connected, Ethernet0
C 10.0.0.0/8 is directly connected, Loopback0
I 192.168.1.0/24 [100/1600] via 172.16.1.100, 00:00:33


Agar router R1 lebih memilih RIP dari pada IGRP, maka kita harus mengubah nilai distance-nya seperti berikut:

R1(config)# router rip
R1(config-router)# distance 90

Sekarang lihat pada routing table. Router akan memilih RIP. Router mimilih RIP dengan AD 90, walaupun defaultnya 120. Perlu dicatat bahwa nilai administrative distance yang baru hanya relevan pada routing proses router R1 saja, sedangkan router R2 masih tetap memilih IGRP route pada routing table-nya.

R1#show ip route

Gateway of last resort is not set

172.16.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C 172.16.1.0 is directly connected, Ethernet0
R 10.0.0.0/8 [90/1] via 172.16.1.200, 00:00:16, Ethernet0
C 192.168.1.0/24 is directly connected, Loopback0

R2#show ip route

Gateway of last resort is not set

172.16.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C 172.16.1.0 is directly connected, Ethernet0
C 10.0.0.0/8 is directly connected, Loopback0
I 192.168.1.0/24 [100/1600] via 172.16.1.100, 00:00:33


Tidak ada panduan secara umum merubah AD, karena kebutuhan setiap jaringan berbeda dan bervariasi. Kita harus menentukan matrix AD yang sesuai untuk jaringan secara keseluruhan.